Di Indonesian Super League (ISL) musim 2009/2010 ini PSPS Pekanbaru tampil sangat luar biasa, Hingga tanggal 2 mei 2010 PSPS berada di peringkat atas klasemen sementara. Fantastis, melihat materi pemain PSPS yang bisa dibilang tanpa pemain bintang, ditambah lagi strategi dari sang pelatih Abdul Rahman Gurning yang cukup ampuh diperagakan pemain pemain PSPS. Dengan mengandalkan kolektivitas permainan, PSPS mampu berbicara banyak di ISL musim ini, apalagi sampai saat ini bomber PSPS M Isnaini menjadi pemaim lokal tersubur, mengalahkan pemain pemain berlabel timnas seperti Bambang Pamungkas dll.
Melihat prestasi PSPS yang sangat baik pada musim ini, ada satu faktor yang cukup menguntungkan PSPS Pekanbaru yaitu kala PSPS bermain di kandang mereka Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai. PSPS bermain sangat baik saat berlaga di Stadion Rumbai tersebut, Lawan lawan mereka kerap kesulitan menghadapi PSPS di Stadion Rumbai.
Tercatat hingga tanggal 2 mei 2010 ini PSPS baru sekali mengalami kekalahan di stadion rumbai kala menghadapi PERSIPURA Jayapura dengan skor tipis 1-0. Dan tercatat juga tim tim bertabur bintang di ISL berhasil dilibas, sebut saja PERSIB yang dikalahkan dengan skor 3-0, SRIWIJAYA FC yang kandas 2-0, dan juga tim ibukota PERSIJA yang menyerah 1-0. Sementara dalam sisa partai kandang musim ini PSPS harus masih menghadapi PSM Makasar, Tim calon juara musim ini AREMA Malang dan PERSEMA Malang, dan melakoni partai tandang menghadapi PERSELA Lamongan dan PERSIJAP Jepara.
Apa yang istimewa dari stadion rumbai ? ada beberapa hal yang tentunya cukup membantu PSPS tampil apik saat bermain di stadion rumbai, faktor cuaca terik di stadion Rumbai merupakan salah satunya. Riau memang lumayan dikenal dengan hasil buminya yaitu minyak, hal ini juga membuat iklim di Riau menjadi panas. Stadion rumbai sendiri juga terletak di dekat salah satu daerah penghasil minyak yaitu minas. Mungkin karena dekat dengan ladang minyak ini, membuat satadion Rumbai sangat panas, terbukti saat PSPS berhasil menaklukkan PERSIBA Balikpapan tanggal 1 april 2010 kemarin. Para pemain PERSIBA terlihat kepanasan dan berulang kali pergi ke pinggir lapangan untuk sejenak meminum air dan bahkan menyirami kepala mereka dengan air karena sangat teriknya lapangan di stadion rumbai. Sementara pemain PSPS sendiri mungkin sudah cukup terbiasa dengan kondisi ini. "Cuaca di stadion rumbai saat itu sangat panas, lain dari biasanya, kami yang menonton di tribun terbuka seperti di bakar matahari saat itu." ujar Ari salah seorang penonton yang menyaksikan laga PSPS vs PERSIBA di stadion Rumbai.
Memang apabila tidak terbiasa dengan cuaca panas di stadion rumbai, akan mempengaruhi permainan tim saat menghadapi PSPS di stadion Rumbai. PSPS sendiri selalu bermain disore hari, hingga saat ini belum pernah menyelenggarakan pertandingan dimalam hari. apakah ini termasuk strategi PSPS ? Apapun itu, yang penting PSPS bisa tampil maksimal.
Dengan melakoni 3 partai sisa dikandang, apakah PSPS bisa meraup angka penuh sehingga tetap berada di 4 besar klasemen ? Dan apakah faktor cuaca yang panas di stadion rumbai lagi-lagi dapat membuat lawan bermain tidak stabil ? Masih kita tunggu jawabannya hingga kompetisi ISL 2009/2010 berakhir.
Dan tentunya masih ada satu lagi faktor keberhasilan PSPS bermain apik saat berlaga dikandang. Tak lain dan tak bukan adalah dukungan yang tak henti-hentinya dari asykar Theking dan seluruh suporter yang ada diseluruh penjuru kota Pekanbaru, Karena dukungan para fans adalah semangat bagi PSPS Pekanbaru. Maju terus PSPS.....(Apabila ada kesalahan dalam penulisan mohon dimaafkan)
Stadion Rumbai Bagaikan Gurun Pasir
Diposting oleh
Rie_Philosopher
di
08.22
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 komentar:
Posting Komentar